Sabtu, 30 April 2016

Apa itu Angin Duduk Menurut Ilmu Kedokteran???





Angin duduk menurut masyarakat awam merupakan suatu istilah untuk menggambarkan gejala masuk angin berat yang berupa gejala nyeri dada seperti rasa ditekan, keringat dingin, perut kembung, ulu hati terasa seperti ditusuk-tusuk sehingga menimbulkan rasa mual, dan dianggap lebih parah dibandingkan masuk angin pada umumnya. Biasanya pengobatan penyakit angin duduk dilakukan dengan meminum larutan masuk  angin, menggosokkan balsam/ minyak kayu putih atau melakukan kerokan dibagian tubuh yang terasa sakit. Tetapi bisa saja 30 menit kemudian sang penderita meningga dunia.

Pengertian Angin duduk masih simpang siur dan hingga saat ini masih merupakan sebuah mitos yang menakutkan karena penderitanya dapat meninggal secara tiba-tiba tanpa menunjukkan gejala apapun selain gejala masuk angin. Penyebab kematian mendadak dapat disebut sebagai angin duduk dikarenakan orang yang mengalaminya dapat meninggal secara tiba-tiba, mungin pada saat duduk tiba-tiba orang tersebut meninggal. Tetapi dalam ilmu kedokteran tidak dikenal istilah angin duduk, lalu apa yang dimaksud dengan angin duduk ?
Angin duduk menurut ilmu kedokteran merupakan suatu penyakit yang mengarah kepada penyakit jantung koroner yang disebut juga Sindroma Koroner Akut (SKA). SKA ini adalah  salah satu manifestasi klinis dari penyakit jantung koroner (yang utama dan paling sering mengakibatkan kematian. Gejala angin duduk ini pada awalnya berupa nyeri dada yang disebut juga angina pectoris, yaitu suatu sindrom klinis berupa serangan nyeri pada dada, kepala pusing, perut mual dan kembung, dada sesak, nyeri dibagian ulu hati, serta badan menjadi panas dingin. Kasus angin duduk sejauh ini lebih banyak diderita oleh orang dewasa, terutama pria yang jauh dari gaya hidup sehat. Angin duduk dapat terjadi akibat otot-otot jantung yang kurang mendapat pasokan darah. Darah untuk organ ini akan dialirkan melalui dua pembuluh yang disebut sebagai pembuluh koroner. Terganggunya pasokan darah dapat terjadi akibat adanya penyempitan atau pengerasan pada pembuluh darah. Penyempitan tersebut menyebabkan sebagian jantung tidak mendapatkan oksigen dan nutrisi yang cukup sehingga pasokan darah ke jantung menjadi tidak seimbang. Kondisi ini akhirnya mengakibatkan kerusakan pada otot jantung yang dapat menyebabkan kematian. Berdasarkan hal-hal yang dapat memicu penyempitan pembuluh koroner, angin duduk dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

1. Angin duduk stabil.

Aktivitas fisik adalah pemicu terjadinya kondisi ini, salah satunya adalah olahraga. Karena ketika seseorang melakukan olahraga, jantungnya akan membutuhkan lebih banyak asupan darah. Asupan tersebut tidak akan tercukupi jika pembuluh koroner mengalami penyumbatan. Serangan angin duduk stabil juga dapat dipicu oleh beberapa hal lainnya, seperti merokok, stres, makan berlebihan, dan udara dingin

2. Angin duduk tidak stabil.
Kondisi ini dapat dipicu oleh timbunan lemak atau pembekuan darah yang mengurangi atau menghalangi aliran darah menuju jantung. Tidak seperti angin duduk stabil, nyeri akibat angin duduk tidak stabil akan tetap ada walau penderita sudah berisitirahat dan mengonsumsi obat untuk angina. Jika dibiarkan, serangan angin duduk tidak stabil bisa berkembang menjadi serangan jantung.

Pengobatan angin duduk sangat diperlukan dengan cepat yang bertujuan mengurangi tingkat keparahan gejalanya dan menurunkan risiko penderitanya terkena serangan jantung atau mengalami kematian. Biasanya angin duduk terjadi saat istirahat dan terus menerus selama 15 menit, semakin lama angin duduk akan semakin  nyeri dan mengalami peningkatan keparahan yang apabila tidak segera diatasi maka dapat mengyebabkan serangan jantung yang dapat berakibat kematian. Salah satu pertolongan pertama untuk mengatasi angin duduk adalah dengan melonggarkan sumbatan yang terjadi seperti dengan memberikan obat Antiplatelet dan Antikoagulan atau mengantisipasi ketidakseimbangan suplay oksigen dan kebutuhan oksigen ke jantung dengan nitrat, betabloker, dan kalsium antagonis.

Angin duduk dengan gejala ringan atau menengah sebenarnya masih bisa ditangani tanpa obat-obatan, yaitu dengan menjalani pola hidup sehat dan meninggalkan kebiasaan-kebiasaan buruk yang dapat memicu munculnya angin duduk. Beberapa hal tersebut di antaranya:
1.    Mengonsumsi makanan bergizi seimbang atau yang mengandung banyak serat, seperti buah-buahan, sayur-sayuran, dan biji-bijian utuh. Hindarilah mengonsumsi makanan yang banyak mengandung garam.
2.    Tidak makan melebihi porsi atau kalori yang dibutuhkan oleh tubuh.
3.    Seimbangkan antara aktivitas fisik yang dilakukan dengan istirahat. Ada baiknya minta nasihat dokter terlebih dahulu mengenai olahraga yang sehat untuk kondisi Anda.
4.    Hindari stres atau tangani stres jika Anda mengalaminya.
5.    Lakukanlah program penurunan berat badan jika Anda mengalami obesitas.
6.    Hindari asap rokok.
7.    Batasi konsumsi minuman keras.
8.    Selalu kontrol kadar gula darah jika Anda menderita diabetes.

Referensi :
http://www.alodokter.com/angin-duduk
http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:http://anitanet.staff.ipb.ac.id/artikel-article/kesehatan/penyakit-angin-duduk-yang-mematikan/
Hardjodisastro, D., dan Hardjodisastro, W., 2010, Ilmu Slamet, Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer
Intisari, 2004, Pengobatan Alternatif, Jakarta: PT Intisari Mediatama
Intisari. 2005, Kumpulan Artikel Kesehatan 6, Jakarta: PT Intisari Mediatama