Angin duduk menurut masyarakat awam
merupakan suatu istilah untuk menggambarkan gejala masuk angin berat yang
berupa gejala nyeri dada seperti rasa ditekan, keringat dingin, perut kembung,
ulu hati terasa seperti ditusuk-tusuk sehingga menimbulkan rasa mual, dan
dianggap lebih parah dibandingkan masuk angin pada umumnya. Biasanya pengobatan
penyakit angin duduk dilakukan dengan meminum larutan masuk angin, menggosokkan balsam/ minyak kayu putih
atau melakukan kerokan dibagian tubuh yang terasa sakit. Tetapi bisa saja 30
menit kemudian sang penderita meningga dunia.
Pengertian Angin duduk masih simpang siur
dan hingga saat ini masih merupakan sebuah mitos yang menakutkan karena
penderitanya dapat meninggal secara tiba-tiba tanpa menunjukkan gejala apapun
selain gejala masuk angin. Penyebab kematian mendadak dapat disebut sebagai
angin duduk dikarenakan orang yang mengalaminya dapat meninggal secara
tiba-tiba, mungin pada saat duduk tiba-tiba orang tersebut meninggal. Tetapi
dalam ilmu kedokteran tidak dikenal istilah angin duduk, lalu apa yang dimaksud
dengan angin duduk ?
Angin duduk menurut ilmu kedokteran
merupakan suatu penyakit yang mengarah kepada penyakit jantung koroner yang
disebut juga Sindroma Koroner Akut (SKA). SKA ini adalah salah satu manifestasi klinis dari penyakit
jantung koroner (yang utama dan paling sering mengakibatkan kematian. Gejala
angin duduk ini pada awalnya berupa nyeri dada yang disebut juga angina
pectoris, yaitu suatu sindrom klinis berupa serangan nyeri pada dada, kepala
pusing, perut mual dan kembung, dada sesak, nyeri dibagian ulu hati, serta
badan menjadi panas dingin. Kasus angin duduk sejauh ini lebih banyak diderita
oleh orang dewasa, terutama pria yang jauh dari gaya hidup sehat. Angin duduk
dapat terjadi akibat otot-otot jantung yang kurang mendapat pasokan darah. Darah
untuk organ ini akan dialirkan melalui dua pembuluh yang disebut sebagai
pembuluh koroner. Terganggunya pasokan darah dapat terjadi akibat adanya
penyempitan atau pengerasan pada pembuluh darah. Penyempitan tersebut
menyebabkan sebagian jantung tidak mendapatkan oksigen dan nutrisi yang cukup
sehingga pasokan darah ke jantung menjadi tidak seimbang. Kondisi ini akhirnya
mengakibatkan kerusakan pada otot jantung yang dapat menyebabkan kematian. Berdasarkan
hal-hal yang dapat memicu penyempitan pembuluh koroner, angin duduk dibagi
menjadi dua jenis, yaitu:
1. Angin duduk stabil.
Aktivitas fisik adalah pemicu terjadinya
kondisi ini, salah satunya adalah olahraga. Karena ketika seseorang melakukan
olahraga, jantungnya akan membutuhkan lebih banyak asupan darah. Asupan
tersebut tidak akan tercukupi jika pembuluh koroner mengalami penyumbatan.
Serangan angin duduk stabil juga dapat dipicu oleh beberapa hal lainnya, seperti
merokok, stres, makan berlebihan, dan udara dingin
2. Angin duduk tidak stabil.
Kondisi ini dapat dipicu oleh timbunan
lemak atau pembekuan darah yang mengurangi atau menghalangi aliran darah menuju
jantung. Tidak seperti angin duduk stabil, nyeri akibat angin duduk tidak
stabil akan tetap ada walau penderita sudah berisitirahat dan mengonsumsi obat
untuk angina. Jika dibiarkan, serangan angin duduk tidak stabil bisa berkembang
menjadi serangan jantung.
Pengobatan angin duduk sangat diperlukan
dengan cepat yang bertujuan mengurangi tingkat keparahan gejalanya dan
menurunkan risiko penderitanya terkena serangan jantung atau mengalami
kematian. Biasanya angin duduk terjadi saat istirahat dan terus menerus selama 15
menit, semakin lama angin duduk akan semakin
nyeri dan mengalami peningkatan keparahan yang apabila tidak segera
diatasi maka dapat mengyebabkan serangan jantung yang dapat berakibat kematian.
Salah satu pertolongan pertama untuk mengatasi angin duduk adalah dengan
melonggarkan sumbatan yang terjadi seperti dengan memberikan obat Antiplatelet
dan Antikoagulan atau mengantisipasi ketidakseimbangan suplay oksigen dan
kebutuhan oksigen ke jantung dengan nitrat, betabloker, dan kalsium antagonis.
Angin
duduk dengan gejala ringan atau menengah sebenarnya masih bisa ditangani tanpa
obat-obatan, yaitu dengan menjalani pola hidup sehat dan meninggalkan
kebiasaan-kebiasaan buruk yang dapat memicu munculnya angin duduk. Beberapa hal
tersebut di antaranya:
1. Mengonsumsi makanan bergizi seimbang atau yang mengandung
banyak serat, seperti buah-buahan, sayur-sayuran, dan biji-bijian utuh.
Hindarilah mengonsumsi makanan yang banyak mengandung garam.
2.
Tidak makan melebihi porsi atau kalori yang dibutuhkan oleh
tubuh.
3.
Seimbangkan antara aktivitas fisik yang dilakukan dengan
istirahat. Ada baiknya minta nasihat dokter terlebih dahulu mengenai olahraga
yang sehat untuk kondisi Anda.
4.
Hindari stres atau tangani stres jika Anda mengalaminya.
5.
Lakukanlah program penurunan berat badan jika Anda mengalami
obesitas.
6.
Hindari asap rokok.
7.
Batasi konsumsi minuman keras.
8.
Selalu kontrol kadar gula darah jika Anda menderita diabetes.
Referensi
:
http://www.alodokter.com/angin-duduk
http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:http://anitanet.staff.ipb.ac.id/artikel-article/kesehatan/penyakit-angin-duduk-yang-mematikan/
Hardjodisastro,
D., dan Hardjodisastro, W., 2010, Ilmu Slamet, Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer
Intisari,
2004, Pengobatan Alternatif, Jakarta: PT Intisari Mediatama
Intisari.
2005, Kumpulan Artikel Kesehatan 6, Jakarta: PT Intisari Mediatama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar